Nasib Penguin Dimasa Depan

Hingga 75 persen pinguin Antartika bisa menghilang jika pemanasan global terus menaikkan suhu di benua tersebut. Peningkatan suhu global sebesar 3,6 Fahrenheit (2 derajat Celcius) akan mempengaruhi keadaan es laut tempat hewan-hewan tersebut tinggal.
Peningkatan temperature ini, akan mempengaruhi kebiasaan hidup pinguin emperor dan pinguin adelie, dua jenis pinguin yang hidup, berburu dan berkembang biaknya bergantung pada lapisan es.
Hingga 50% koloni emperor dan 75% koloni adelie bisa terkena imbas pemanasan ini. Benua Antartika saat ini memiliki sekitar 40 koloni pinguin emperor dan 160 koloni adelie, dengan tiap koloni berisi ribuan burung.
Pinguin emperor bertelur dan membesarkan anaknya di lapisan es laut yang terhubung dengan daratan.
Adelie tidak berkembang biak pada lapisan es laut seperti emperor, namun mereka mencari makan diantara potongan-potongan es.
Jika lapisan es berkurang, maka kedua jenis pinguin tersebut akan menemui kesulitan dalam menjalani kehidupannya.
Namun, ada juga beberapa spesies yang diuntungkan. Beberapa pinguin yang tidak tergantung es, seperti chinstrap dan gentoo, mulai berpindah ke wilayah Antartika yang dulu digunakan adelia karena suhu yang meningkat.
Sejak 1974, populasi gentoo telah meningkat 7.500 persen, sementara populasi chinstrap meningkat hingga 2700 persen.
Namun, selain peningkatan suhu, bahay sesungguhnya yang mengancam keberadaan pinguin adalah peningkatan populasi manusia.
Dengan pengurangan jumlah es, manusia memiliki akses ke habitat ikan yang semula terlindung oleh lapisan es laut.

Komentar

Postingan Populer